STUDI KELAYAKAN SIFAT FISIK AGREGAT UNTUK …
Penelitian ini bertujuan menganalisis sifat dan karasteristik agregat untuk struktur perkerasan jalan raya dan membandingkan material agregat antara quarry Gunung Lakera …
Penelitian ini bertujuan menganalisis sifat dan karasteristik agregat untuk struktur perkerasan jalan raya dan membandingkan material agregat antara quarry Gunung Lakera …
Akibatnya,arus lalu-lintas,keamanan dan kenyamanan dari pengguna jalan menjadi terganggu.Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai jenis kerusakan jalan yang terjadi dan nilai kondisi lapis perkerasan jalan dalam menentukan jenis program pemeliharaan yang tepat.Metode pengambilan data berupa survei visual jenis kerusakan ...
Direncanakan perkerasan beton semen untuk jalan 2 lajur 1 arah untuk jalan arteri. • Terminal serviceability (Pt) = 2.5. Nilai Pt = 2.5 untuk jalan kolektor primer dan semua tipe jalan arteri. • Initial serviceability (Po) = 4.5 …
Lapis pondasi agregat kelas S adalah perkerasan berbutir yang digunakan sebagai bahu jalan. Bahu jalan terletak di tepi kanan dan kiri badan jalan. Biaa lebar agregat kelas S 1,5 - 2 m dan tebal 15 cm. Campuran yang digunakan untuk membuat LPS ini tergantung dari JMF yang telah dibuat oleh kontraktor.
Nilai IPt < 1,0 : kondisi jalan rusak berat ITp = 1,5 : Tingkat pelayanan jalan terendah IPt = 2,0 : permukaan jalan cukup baik ITp = 2,5 : permukaan jalan baik dan cukup stabil Untuk perencanaan perkerasan jalan menurut Bina Marga untuk periode rencana 10 tahun nilai IPt adalah 1 ; 1,5 ; 2 dan 2,5. 7. Indek Tebal Perkerasan (ITP)
Secara umum perkerasan jalan harus cukup kuat untuk memenuhi dua syarat, yaitu : (a) Secara keseluruhan, perkerasan jalan harus cukup kuat untuk memikul berat kendaraan-kendaraan yang akan memakainya. (b) Permukaan jalan harus dapat menahan terhadap gaya gesekan dari keausan roda-roda kendaraan, juga terhadap pengaruh air dan hujan. Yaitu harus ada
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Tambah Campuran Aspal pada Pekerasan Jalan AC-WC Terhadap Nilai Marshall. ... (Abrasi) dengan Alat Los Angeles Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles. Keausan tersebut dinyatakan dengan perbandingan antara berat tahan aus ...
Pengujian Agregat Halus Pada pengujian agregat halus dilakukan pengujian Sand Equivalen untuk menentukan nilai kadar lumpur. 5. Perkiraan Kadar Aspal Komposisi umum campuran aspal terdiri dari agregat, aspal dan filler, dimana ketiga unsur tersebut harus memenuhi ketentuan sifat-sifat campuran yang disyaratkan.
Nilai keausanabrasi 40: agregat kurang kuat, 30: untuk lapis penutup, 40: untuk lapis permukaan dan lapis pondasi atas LPA, 50: untuk lapis pondasi bawah LPB. Pada spesifikasi Bina Marga revisi 3 agregat sebagai campuran aspal panas adalah memiliki abrasikehausan ≤40 pada pemakaian aspal minyak dan ≤30 untuk penggunaan aspal modifikasi ...
UJIAN BAHAN JALAN UJIAN AGREGAT UJIAN NILAI KESAN AGREGAT, AIV -BS 812: BAHAGIAN 112: 1990 Untuk menentukan rintangan agregat akibat impak. Saiz agregat: lulus ayak 14mm dan simpan 10 mm. Agregat diisi ke dalam acuan dalam satu lapisan dan akan dilanda oleh batang selama 25 kali. Jisim agregat akan diambil.
4.1.1 Menentukan nilai CESA ESA = (∑ jenis kendaraan LHRT x VDF) CESA = ESA x 365 x R x D A x D L ... 5 digunakan untuk menentukan tebal perkerasan lentur berdasarkan bagan desain yang disediakan BM 2013 ... DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN 4.2.(2b) Lapis Pondasi Agregat Kelas S M3 516,75 538.140,50 278.084.103,38
Banyak objek bangunan sipil yang sangat dipengaruhi oleh kondisi agregat, terutama pada tingkat keausan agregat. Contohnya pada pekerjaan jalan, baik yang perkerasan kaku (rigid pavement) ataupun perkerasan lentur …
Menentukan nilai 'q', yaitu jumlah DV yang nilainya lebih besar dari 2 (ke tentuan untuk jalan beraspal). Kemudian menentukan nilai pengurang terkoreksi atau corrected deduct value (CDV), dengan menggunakan grafik hubungan antara TDV dan kurva 'q' dengan CDV. Contoh kurva CDV untuk jalan beraspal seperti pada Gambar 2. Gambar 2 Kurva CDV
Berat isi adalah berat material per unit volume, yang mempengaruhi kebutuhan material dalam proyek. Setiap jenis agregat memiliki berat isi yang berbeda-beda tergantung pada lokasinya. Misalnya, agregat kasar di Sumatera memiliki berat isi lepas (BiL) antara 1.078 - 1.619 T/m³, sedangkan berat isi padat (BiP) berkisar dari 1.280 - 1.787 T/m³. Memahami …
tanah dan beban perkerasan jalan. Nilai CBR dapat diketahui dengan 2 metoda yaitu ... D = Ukuran maksimum dari agregat n = Koefisien (0,45 – 0,5 untuk gradasi menerus) Semakin keras suatu material, semakin tinggi nilai CBR nya. ... Menurut Sukirman (1999), alat percobaan untuk menentukan besarnya CBR berupa alat yang mempunyai piston dengan ...
Identifikasi Kebutuhan Penanganan Jalan Berdasarkan Nilai IRI (International Roughness Index) dan PCI (Pavement Condition Index) ... Penggunaan IKP untuk menentukan jenis penanganan seperti yang ...
Uji CBR Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR dengan mengetahui kuat hambatan campuran tanah dengan semen, abu sekam, dan fly ash terhadap penetrasi kadar air optimum dengan waktu pemeraman 4 hari …
Lapis pondasi agregat adalah lapisan struktur yang berada di atas tanah /sub grade yang berfungsi untuk memberikan daya dukung pada jalan sehingga permukaan jalan tetap dalam kondisi stabil. pondasi memegang …
Nilai puncak kemudian diambil garis lurus grafik CBR maka akan didapat harga CBR maksimum. Nilai CBR tertinggi akan tercapai bila kadar airnya maksimum. Nilai CBR merupakan nilai daya dukung 4 . II.5.7. Mencari Nilai Kepadatan Lapangan dengan Sand Cone 1. …
7.000 ton lateks digunakan untuk proyek pembangunan jalan di Thailand. Volume karet yang digunakan bernilai lebih dari 358 juta baht. Sejak tahun 2013 lebih dari 22.000 ton lateks mentah dengan nilai lebih dari 1 miliar baht telah digunakan untuk pembangunan jalan dan perbaikan jalan. b. Bahan Baku Karet untuk Campuran Aspal
Buatlah perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya baru dengan ketentuan sbb, Jalan ArteriTipe jalan 6 lajur 2 arah terbagi (6/2B) ... Kelandaian rata-rata 8% dan ruas jalan arteri. Nilai FR berdasarkan tabel …
jalan. Nilai kondisi jalan ini nantinya dijadikan acuan untuk menentukan jenis program revaluasi yang harus dilakukan, apakah itu program peningkatan; pemeliharaan berkala; atau pemeliharaan rutin. Bolla (2012). Maulidya M.dkk (2014) menjelaskan bahwa penilaian terhadap kondisi perkerasan jalan merupakan aspek yang paling penting
1 SNI SNI Standar Nasional Indonesia Metode penentuan nilai sepuluh persen kehalusan Untuk agregat BSN CS Badan Standardisasi Nasional2 DAFTAR ISI Hal... Author: Utami Iskandar. 120 downloads 299 Views 257KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. SNI SNI Standar Nasional Indonesia .
adalah penentuan nilai CBR contoh material tanah, agregat atau campuran tanah dan agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air sesuai yang ditentukan. Pengujian CBR …
Praktikum ini bertujuan menguji kelapukan agregat dengan menggunakan larutan garam sulfat sesuai standar SNI dan ASTM. Agregat diuji dengan merendamnya berulang kali dalam larutan garam, kemudian dihitung kadar bagian yang hancur untuk memastikan agregat memenuhi syarat kelapukan maksimal 10-18% tergantung ukuran butirnya.
Jurnal POROS TEKNIK, Volume 7 No. 2, Desember 2015 : 54-105 ISSN 2085-5761 (Print) ISSN 2442-7764 (Online) 70 Tabel 3. Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat Sifat – sifat Kelas A Kelas B Kelas S Abrasi dari Agregat Kasar (SNI 2417:2008) 0 - 40 % 0 - 40 % 0 - 40 % Indek Plastisitas (SNI 1966:2008) 0 - 6 0 - 10 4 – 15 Hasil kali Indek Plastisitas dengan Persen Lolos
SNI. Metode penentuan nilai sepuluh persen kehalusan Untuk agregat … Metode penentuan nilai sepuluh persen kehalusan yang dianjurkan untuk berbagai ukuran fraksi agregat B.1 Umum Bila dikehendaki, atau bila ukuran fraksi tertentu antara ukuran ayakar. 14 mm clan 10 mm tidak ada, pengujian dapat dilaksanakan pada agregat dengan ukuran besar butir lain, yang lolos …
Beberapa aspek yang menjadi perhatian khusus dalam menyiapkan bahan tanah dasar untuk konstruksi jalan yaitu: - nilai CBR yang sesuai persyaratan dan rencana-potensi kembang susut tanah (sweeling)-sifat permeabilitas tanah-tigkat kepadatan-kapileritas tanah (untuk tanah ekspansif) B. Bahan tanah Lapis Pondasi Bawah dan Bahu Secara umum ...
Adapun pembatasan masalah adalah sebagai berikut: 1. Penulisan dibatasi pada perencanaan tebal lapis perkerasan lentur (flexible pavement) untuk jalan baru 2. Perencanaan tebal lapis perkerasan untuk jalan baru dengan menggunakan …
nilai modulus elastisitas sebesar 250.000 psi pada temperatur 68°F, koefisien lapis permukaan a1 = 0,33; lapis pondasi atas menggunakan agregat dengan nilai CBR 80 %, koefisien lapis pondasi atas a2 = 0,133; dan lapis pondasi bawah menggunakan agregat dengan nilai CBR 50 %, koefisien lapis pondasi bawah a3 = 0,125. Tabel 1.
Perhitungan anggaran biaya Pekerjaan Pengaspalan jalan sangat dibutuhkan terutama kepada customer yang akan mengaspal jalan, karena RAB penting untuk menentukan budget yang akan di ... Untuk menghitung volume Aspal Hotmix perlu diketahui Bulk Density dari campuran Aspal dan Agregat,menurut perhitungan lab kisaran nilai bulk density adalah 2,3 ...
Campuran aspal panas pada umumnya terdiri dari ±95% agregat dan ±5% aspal dimana agregat sebagai komponen terbesar menentukan kemampuan perkerasan dan aspal sebagai bahan pengikat dari agregat. Agregat yang baik digunakan untuk perkerasan jalan dilihat dari nilai berat jenis dan penyerapan serta abrasi.
Karena kurangnya pengalaman dalam pengujian dengan ukuran lain pada fraksi tertentu, maka belum dapat diberikan suatu indikasi positip, sebagaimana diperoleh dari basil agregat Baru-Baru Ini Dicari
Nilai CBR digunakan sebagai dasar perencanaan perkerasan timbunan jalan selanjutnya, tergantung dari kelas jalan yang dikehendaki. Semakin tinggi nilai CBR, menunjukan kondisi …